Senin, 27 Mei 2013

My Adventures (Part I): From Jakarta to Lombok


Sangat jauh dari hari bahkan bulan, trip ini direncanakan. Awal mula trip rinjani ini direncanakan oleh Bang Sandy dan Bang Hendrik. Mereka bahas ini di group whatsapp ilalang, iseng nyimak tiba-tiba aku tertarik. Ada Aryo dan Mba Dian juga yang mau ikut. Hari itu mereka bahas tentang tiket pesawat, iseng nyeletuk “gue ikut dong, seriusan ni pengen ikut”. Ternyata yang belum beli tiket cuma aku dan Aryo, kami segera hunting tiket tujuan DPS-CGK tanggal 13 Mei 2013, booking tiket dan pembayaran selesai. Kami sengaja membeli tiket untuk pulang lebih dulu daripada tiket berangkat, karena kami berencana berangkat via darat.

Beberapa bulan sebelum keberangkatan, rencana sedikit berubah. Aku memutuskan untuk berangkat jalur udara, mengingat terbatasnya waktu dan kerjaan kantor yang ga bisa ditinggal lama-lama. Ternyata Aryo pun memilih jalur udara karena urusan skripsinya. Racun Rinjani memang buat galau banyak orang, termasuk Bang Eday (sesepuh Ilalang) yang sudah empat kali ke Rinjani, ternyata beliau mau ikut dan sudah mengosongkan jadwal pekerjaannya. WOW INI WOW, MANTAP! Bang Eday memutuskan untuk berangkat tanggal 02 Mei 2013 lewat jalur darat karena ingin sekalian silaturahmi dengan rekan-rekannya di Surabaya.

Hanya berselang seminggu sebelum keberangkatan aku dan Aryo baru membeli tiket pesawat CGK-LOP tanggal 04 Mei 2013, sengaja kami memilih penerbangan yang langsung ke Lombok untuk menghemat waktu kami diperjalanan. Sedangkan Bang Sandy, Bang Hendrik, dan Mba Dian berangkat tanggal 05 Mei 2013 dengan tujuan CGK-DPS.

Persiapan sudah 90%, aku dan Bang Sandy sepakat untuk membeli beberapa logistik dari sini dan beberapa kekurangan logistik (seperti gas dan makanan kaleng) beli di Mataram. Share logistik selesai, packingan pun siap. Muncul satu hambatan buatku, karena pesawat kami berangkat jam 05:00wib. Rumahku jauh dari pool Damri, dan tidak memungkinkan jika aku harus berangkat dari rumah tengah malam. Sibuk cari rumah teman-teman yang dekat bandara ternyata mereka pun punya acara masing-masing jadi tidak bisa aku singgahi. Akhirnya teringat kalau ada teman yang tinggal di belakang pool Damri Bogor (belakang Botani Square). Segera aku menghubungi temanku yang bernama Kiki untuk sekedar menumpang singgah sebelum aku berangkat. Dan ternyata dia setuju jika aku singgah di kostannya. Alhamdulillah.

03 Mei 2013
Hari Jumat aku masih bekerja, rencana awal memang setelah pulang kerja aku tak pulang lagi kerumah tapi langsung kekostan Kiki. Sudah dari hari kamis carrierku ada dikantor. Sore menjelang, aku tak langsung kekostan Kiki karena kami janjian bertemu jam 19:00wib. Ditemani dan diantar Azry, akhirnya aku bertemu Kiki dekat Botani Square. Lantas kami langsung menuju kostannya, aku segera beristirahat karena harus bangun tengah malam untuk siap-siap berangkat.

04 Mei 2013
Pukul 00:00wib aku terbangun dan tak bisa tidur lagi, dan aku memilih untuk bersiap-siap. Jam 01:30wib aku diantar Kiki ke pool Damri yang waktu tempuhnya tak lebih dari 5 menit dari kostannya. Di pool Damri ternyata tak sesepi yang ada dibayanganku, disana ramai. Pukul 02:00wib tepat bis Damri melaju membawaku dan penumpang lain menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, disepanjang perjalanan aku manfaatkan untuk tidur.

03:30wib aku tiba diterminal 1A Bandara Intternational Soekarno Hatta, duduk di lobby depan Dunkin Donuts sambil menunggu Aryo yang entah ada dimana. Sampai jam 04:00wib belum muncul juga orangnya, aku memutuskan untuk check-in bagasi lebih dulu setelah itu ke toilet karena perut mulas (efek kelamaan nunggu). Sekitar setengah jam kemudian Aryo baru sampai di Terminal 1A, boarding Gate hampir ditutup dan kami segera bergegas menuju pesawat. First flight biasanya tidak pernah delay, dan benar pesawat yang kami tumpangi take-off tepat waktu yaitu pukul 05:00wib.

WELCOME TO LOMBOK!

 Bandara Internasional Lombok

Pukul 08:00wita kami tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), segera memberi kabar ke Bang Eday yang mau jemput kami di BIL. Tapi yang angkat telepon perempuan, katanya “nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif” tak habis akal, akhirnya kami keluar Bandara berharap bisa menemukan Bang Eday yang sedang menunggu kami. Ternyata benar, beliau sudah menunggu kedatangan kami. Diantar mobil carteran, Bang Eday membawa kami ke penginapan di daerah Subak 1 Cakranegara-Mataram ke hotel Ayu Jaya. Sekitar satu jam perjalanan kami tempuh, akhirnya kami sampai dipenginapan. Istirahat sebentar, kemudian kami mencari makan siang disekitar jalan Cakranegara tak jauh dari penginapan. Setelah perut terisi, kami kembali kepenginapan untuk beristirahat lebih tepatnya tidur siang. Jam 15:00wita kami dibangunkan Bang eday untuk segera bergegas menuju Gili Trawangan. Cari transportasi, akhirnya kami naik taxi setelah nego tarif sebesar Rp. 100.000,- dengan supir taxi dari Mataram sampai Pelabuhan Bangsal. Satu jam perjalanan kami tiba di Pelabuhan Bangsal, Aryo membeli tiket Public Transportations a.k.a kapal dengan harga Rp. 12.000,- perorang untuk menyebrang ke Gili Trawangan. Setengah jam perjalanan laut ditempuh akhirnya kami tiba di Gili Trawangan.

 Welcome to Gili Trawangan

Berkeliling sebentar dan perut kami terasa lapar, kami mencari restoran yang menjual menu nasi (hahahaha orang Indonesia). Ada satu restoran ditepi pantai yang menjual menu nasi “Coral Beach 2” aku memesan nasi goreng spesial, Bang Eday dan Aryo memesan gado-gado. Asik menikmati menu yang kami pesan, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 18:00wita. Itu artinya kami harus segera kembali ke Mataram sebelum kapal tak ada yang menyebrang ke Pelabuhan Bangsal. Dan apa yang kami khawatirkan menjadi kenyataan, tidak ada kapal yang mau menyebrang karena hari sudah gelap dan ombak semakin kencang. 

Tak pernah terbayangkan jika kami harus bermalam di Gili Trawangan sedangkan barang-barang kami ada di Mataram dan esok hari harus melanjutkan perjalanan ke Desa Sembalun. Bang Eday tetap berusaha nego dengan nahkoda kapal supaya kami bisa tetap ke Pelabuhan Bangsal, namun usaha sia-sia. Akhirnya kami menuju dermaga dimana banyak speedboat bersandar, berharap ada beberapa penumpang yang akan menyebrang ke Pelabuhan Bangsal. Ternyata memang ada, namun tarif yang ditawarkan cukup mahal yaitu Rp. 100.000,- perorang, dengan berat hati daripada kami harus bermalam di Gili akhirnya kami menyetujui tarif yang mereka tawarkan. Sekitar 10 menit perjalanan kami tiba di Pelabuhan Bangsal, lagi-lagi tak ada kendaraan menuju Mataram. Namun kami ditawarkan tumpangan menuju Mataram oleh petugas boat tadi dengan ongkos mobil Rp. 50.000 perorang. Pukul 20:30wita kami pun tiba di penginapan, dan kami lanjutkan ke  Mataram Mall untuk belanja beberapa logistik dan gas dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Setelah berbelanja, kami kulineran sekitar pinggir jalan Mataram. Makan bakso, mie tektek, dan ngopi-ngopi. Pukul 22:00wita kami kembali ke penginapan dan beristirahat menyiapkan energi untuk esok melanjutkan perjalanan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar