Sangat jauh dari hari bahkan bulan,
trip ini direncanakan. Awal mula trip rinjani ini direncanakan oleh Bang Sandy
dan Bang Hendrik. Mereka bahas ini di group whatsapp ilalang, iseng nyimak
tiba-tiba aku tertarik. Ada Aryo dan Mba Dian juga yang mau ikut. Hari itu
mereka bahas tentang tiket pesawat, iseng nyeletuk “gue ikut dong, seriusan ni
pengen ikut”. Ternyata yang belum beli tiket cuma aku dan Aryo, kami segera
hunting tiket tujuan DPS-CGK tanggal 13 Mei 2013, booking tiket dan pembayaran
selesai. Kami sengaja membeli tiket untuk pulang lebih dulu daripada tiket
berangkat, karena kami berencana berangkat via darat.
Beberapa bulan sebelum keberangkatan,
rencana sedikit berubah. Aku memutuskan untuk berangkat jalur udara, mengingat
terbatasnya waktu dan kerjaan kantor yang ga bisa ditinggal lama-lama. Ternyata
Aryo pun memilih jalur udara karena urusan skripsinya. Racun Rinjani memang
buat galau banyak orang, termasuk Bang Eday (sesepuh Ilalang) yang sudah empat kali ke Rinjani, ternyata
beliau mau ikut dan sudah mengosongkan jadwal pekerjaannya. WOW INI WOW,
MANTAP! Bang Eday memutuskan untuk berangkat tanggal 02 Mei 2013 lewat jalur
darat karena ingin sekalian silaturahmi dengan rekan-rekannya di Surabaya.
Hanya berselang seminggu sebelum
keberangkatan aku dan Aryo baru membeli tiket pesawat CGK-LOP tanggal 04 Mei
2013, sengaja kami memilih penerbangan yang langsung ke Lombok untuk menghemat
waktu kami diperjalanan. Sedangkan Bang Sandy, Bang Hendrik, dan Mba Dian
berangkat tanggal 05 Mei 2013 dengan tujuan CGK-DPS.
Persiapan sudah 90%, aku dan Bang Sandy
sepakat untuk membeli beberapa logistik dari sini dan beberapa kekurangan
logistik (seperti gas dan makanan kaleng) beli di Mataram. Share logistik selesai,
packingan pun siap. Muncul satu hambatan buatku, karena pesawat kami berangkat
jam 05:00wib. Rumahku jauh dari pool Damri, dan tidak memungkinkan jika aku
harus berangkat dari rumah tengah malam. Sibuk cari rumah teman-teman yang
dekat bandara ternyata mereka pun punya acara masing-masing jadi tidak bisa aku
singgahi. Akhirnya teringat kalau ada teman yang tinggal di belakang pool Damri
Bogor (belakang Botani Square). Segera aku menghubungi temanku yang bernama
Kiki untuk sekedar menumpang singgah sebelum aku berangkat. Dan ternyata dia
setuju jika aku singgah di kostannya. Alhamdulillah.
03 Mei 2013
Hari Jumat aku masih bekerja, rencana
awal memang setelah pulang kerja aku tak pulang lagi kerumah tapi langsung
kekostan Kiki. Sudah dari hari kamis carrierku ada dikantor. Sore menjelang,
aku tak langsung kekostan Kiki karena kami janjian bertemu jam 19:00wib.
Ditemani dan diantar Azry, akhirnya aku bertemu Kiki dekat Botani Square.
Lantas kami langsung menuju kostannya, aku segera beristirahat karena harus
bangun tengah malam untuk siap-siap berangkat.
04 Mei 2013
Pukul 00:00wib aku terbangun dan tak
bisa tidur lagi, dan aku memilih untuk bersiap-siap. Jam 01:30wib aku diantar
Kiki ke pool Damri yang waktu tempuhnya tak lebih dari 5 menit dari kostannya.
Di pool Damri ternyata tak sesepi yang ada dibayanganku, disana ramai. Pukul
02:00wib tepat bis Damri melaju membawaku dan penumpang lain menuju Bandara
Internasional Soekarno Hatta, disepanjang perjalanan aku manfaatkan untuk
tidur.
03:30wib aku tiba diterminal 1A Bandara
Intternational Soekarno Hatta, duduk di lobby depan Dunkin Donuts sambil
menunggu Aryo yang entah ada dimana. Sampai jam 04:00wib belum muncul juga
orangnya, aku memutuskan untuk check-in bagasi lebih dulu setelah itu ke toilet
karena perut mulas (efek kelamaan nunggu). Sekitar setengah jam kemudian Aryo
baru sampai di Terminal 1A, boarding Gate hampir ditutup dan kami segera
bergegas menuju pesawat. First flight biasanya tidak pernah delay, dan benar
pesawat yang kami tumpangi take-off tepat waktu yaitu pukul 05:00wib.
WELCOME TO LOMBOK!
Bandara Internasional Lombok
Pukul 08:00wita kami tiba di Bandara
Internasional Lombok (BIL), segera memberi kabar ke Bang Eday yang mau jemput
kami di BIL. Tapi yang angkat telepon perempuan, katanya “nomor yang Anda tuju
sedang tidak aktif” tak habis akal, akhirnya kami keluar Bandara berharap bisa
menemukan Bang Eday yang sedang menunggu kami. Ternyata benar, beliau sudah
menunggu kedatangan kami. Diantar mobil carteran, Bang Eday membawa kami ke
penginapan di daerah Subak 1 Cakranegara-Mataram ke hotel Ayu Jaya. Sekitar
satu jam perjalanan kami tempuh, akhirnya kami sampai dipenginapan. Istirahat
sebentar, kemudian kami mencari makan siang disekitar jalan Cakranegara tak
jauh dari penginapan. Setelah perut terisi, kami kembali kepenginapan untuk
beristirahat lebih tepatnya tidur siang. Jam 15:00wita kami dibangunkan Bang
eday untuk segera bergegas menuju Gili Trawangan. Cari transportasi, akhirnya
kami naik taxi setelah nego tarif sebesar Rp. 100.000,- dengan supir taxi dari
Mataram sampai Pelabuhan Bangsal. Satu jam perjalanan kami tiba di Pelabuhan
Bangsal, Aryo membeli tiket Public Transportations a.k.a kapal dengan harga Rp.
12.000,- perorang untuk menyebrang ke Gili Trawangan. Setengah jam perjalanan
laut ditempuh akhirnya kami tiba di Gili Trawangan.
Welcome to Gili Trawangan
Berkeliling sebentar dan perut kami
terasa lapar, kami mencari restoran yang menjual menu nasi (hahahaha orang
Indonesia). Ada satu restoran ditepi pantai yang menjual menu nasi “Coral Beach
2” aku memesan nasi goreng spesial, Bang Eday dan Aryo memesan gado-gado. Asik
menikmati menu yang kami pesan, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul
18:00wita. Itu artinya kami harus segera kembali ke Mataram sebelum kapal tak
ada yang menyebrang ke Pelabuhan Bangsal. Dan apa yang kami khawatirkan menjadi
kenyataan, tidak ada kapal yang mau menyebrang karena hari sudah gelap dan
ombak semakin kencang.
Tak pernah terbayangkan jika kami harus bermalam di Gili
Trawangan sedangkan barang-barang kami ada di Mataram dan esok hari harus
melanjutkan perjalanan ke Desa Sembalun. Bang Eday tetap berusaha nego dengan
nahkoda kapal supaya kami bisa tetap ke Pelabuhan Bangsal, namun usaha sia-sia.
Akhirnya kami menuju dermaga dimana banyak speedboat bersandar, berharap ada
beberapa penumpang yang akan menyebrang ke Pelabuhan Bangsal. Ternyata memang
ada, namun tarif yang ditawarkan cukup mahal yaitu Rp. 100.000,- perorang,
dengan berat hati daripada kami harus bermalam di Gili akhirnya kami menyetujui
tarif yang mereka tawarkan. Sekitar 10 menit perjalanan kami tiba di Pelabuhan
Bangsal, lagi-lagi tak ada kendaraan menuju Mataram. Namun kami ditawarkan
tumpangan menuju Mataram oleh petugas boat tadi dengan ongkos mobil Rp. 50.000
perorang. Pukul 20:30wita kami pun tiba di penginapan, dan kami lanjutkan
ke Mataram Mall untuk belanja beberapa
logistik dan gas dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Setelah berbelanja,
kami kulineran sekitar pinggir jalan Mataram. Makan bakso, mie tektek, dan ngopi-ngopi.
Pukul 22:00wita kami kembali ke penginapan dan beristirahat menyiapkan energi
untuk esok melanjutkan perjalanan yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar