Jumat, 15 Februari 2013

Jawa Timur Part 2: Kawah Ijen


 23 Desember 2012
Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Banyuwangi-Jawa Timur. Letak Taman Nasional Baluran dan Kawah Ijen memakan waktu kurang lebih 5 jam, kami memilih perjalanan malam karena rencana kami start trekking menuju kawah ijen pun malam dengan harapan kami dapat melihat blue flame di Kawah Ijen. Sekitar pukul 22:30wib kami tiba di Pos Paltuding, pos ini merupakan pintu masuk menuju Gunung Ijen dan tempat kami mengurus perizinan.

24 Desember 2012
Pukul 00:30wib kami memulai pendakian menuju Kawah Ijen, bau belerang terus menerus menemani selama perjalanan. Sering kutemui para penambang yang juga menuju kawah untuk mengambil bongkahan belerang. Ada satu penambang menghampiriku karena saat itu aku trekking seorang diri dan teman-temanku yang lain berada jauh dibelakang. Bapak penambang itu menawarkan belerang yang telah tercetak membentuk kura-kura kepadaku, sambil mengisyaratkan bahwa karyanya harus dihargai. Akupun menerima dan memberinya sedikit uang untuk membeli karyanya itu. Sepanjang perjalanan akupun berbincang dengan Bapak telah 30 tahun bekerja sebagai penambang belerang di Kawah Ijen. Beliau terpaksa meninggalkan istri dan 4 orang anaknya untuk mencari sumber penghasilan yang kubilang sangat menaruhkan nyawa. Hanya 2 minggu sekali beliau pulang untuk sekedar menjenguk keluarganya dirumah. Miris mendengar beliau bercerita tentang kehidupannya selama bekerja sebagai penambang belerang yang sangat jauh dari kata sehat.

Semakin lama, kabut tebal dan bau belerang yang berasal dari bibir kawah pun tercium sangat menyengat. Akupun hampir pasrah jika terjadi apa-apa karena efek bau menyengat dari belerang itu, sangat menyesakkan pernafasan, membuat sakit tenggorokan, dan perih mata. Dan cerobohnya aku, karena selama perjalanan aku tidak membawa air minum hanya ada 1 kaleng susu ditas kecilku. 1 jam trekking dan tiba lebih awal dari teman-temanku, aku dan Bapak penambang menunggu mereka dipunggungan puncak Gunung Ijen. Bapak penambang itu menawarkan kepadaku jasa antar ke bibir kawah untuk melihat blueflame, berpikir tentang keselamatan karena jalur menuju kawah yang sangat berbahaya, akupun menyetujui tawaran beliau. Setengah jam menunggu, akhirnya teman-temanku tiba menyusulku dan Bapak penambang. Kami melanjutkan perjalanan menuruni pinggiran kawah yang memang sangat mendekatkan kami pada bahaya, trek terjal bebatuan dan sebelah kanan jurang kawah yang entah berapa ratus derajat suhunya. Tak ingin kubayangkan jika terpeleset kejurang kawah itu.

Alhamdulillah, kami tepat waktu tiba dibibir kawah dan masih bisa menyaksikan berkobarnya blue flame yang ada dibibir Kawah Ijen. Tak ada 10 menit aku dibibir kawah karena tak tahan dengan panas dan bau menyengat dari belerang itu aku dan beberapa teman pun memutuskan untuk kembali kepunggungan puncak Gunung Ijen. Trek menanjak sangat menguras tenaga, badan terasa lemas karena pasokan oksigen yang buruk tercemar bau belerang. Tak terbayang bagaimana paru-paru yang dimiliki para penambang belerang itu.

 Blue Flame dari Bibir Kawah

Tiba dipunggungan gunung, aku dan beberapa temanku mencari batu besar untuk sekedar berlindung dari dinginnya udara saat itu sambil menunggu beberapa teman kami yang masih berada dibawah. Rasa kantuk tak terhindarkan, akupun memutuskan untuk tidur bersandarkan batu besar dibelakang punggungku. Entah berapa lama aku tertidur, saat terbangun teman-temanku sudah berkumpul semua.

Pagi itu kami menghabiskan waktu di punggungan Gunung Ijen, bercerita, bersenda gurau, dan berfoto. Aku, Tika, dan Mifta memutuskan menyusuri punggungan Gunung Ijen disisi lain, dan subhanallah pemandangan yang disuguhkan disana. Terlihat berdiri tegak Gunung Raung yang dikelilingi kabut tipis. Saat itu, pagi begitu indah.

 Semburat Sunrise dari Punggungan Gunung Ijen

 Berlatarkan Sunrise

 Salam Ilalang dari Gunung Ijen

 Kami di Puncak Gunung Ijen

 Tika, Mifta, Tya Berlatarkan Kawah Ijen

 Aku Berlatarkan Gunung Merapi (kiri) dan Gunung Raung (kanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar